Rabu, 26 Januari 2011

Revolusi Twitter di Tunisia dan Mesir : Bukti keampuhan media twitter



Penggulingan diktator Zine Ali El Abidine yang telah berkuasa 23 tahun di Maroko konon katanya dibantu oleh kedahsyatan Twitter. Para aktivis anti pemerintahan Tunisia menyebarkan pesan dari twitter ke aktivis lainnya. Sebelumnya juga di Iran para aktivis berhasil menggalang unjuk rasa dengan twitter hanya saja Ahmadinejad masih tetap berkuasa hingga sekarang.
Kini Negara tetangga Tunisia yakni MEsir  terinspirasi oleh dahsyatnya social media tersebut. Para aktivis anti pemerintahan bahu mengumumkan demostrasi besar-besaran kepada rezim tangan besi yang telah mmerintah lebih dari tiga decade tersebut. Rakyat MEsir menginginkan perubahan setelah terkungkung lama oleh rezim militer yang zholim.
Kita tentu tidak bisa menafikkan kekuatan twitter yang sangat dahsyat dalam mengadakan perubahan di dunia ini. Namun saya sendiri masih meragukan keefektifan alat ini. Twitter hanyalah media informasi selebihnya keinginan bangsa bangsa untuk berubah adalah faktor utama terjadinya Revolusi.
Berikut ini adalah amatan saya faktor-faktor yang akan mendukung terjadinya Revolusi Twitter:
1. Adanya niat suatu bangsa untuk merubah status quod di negara tersebut, Sulit rasanya menjalankan revolusi jika penduduk di negeri merasa nrimo saja atau merasa nyaman saja.
2. Adanya dukungan asing yang membantu. Zine El Abidin tidak mendapat dukungan Perancis hingga ia memilih hengkang dari negerinya ke Saudi Arabia.
3. Penduduk Negeri  sudah mempunyai alat komunikasi yang baik dan tentu saja bisa bertwitter. Kalau penduduk negeri mainkan twitter saja tidak bisa lalu bagaimana akan terjadi Revolusi Twitter.
4. Solidaritas sangat kuat. Kalau saja suatu bangsa kebanyakan pengkhianat maka akan sulit terjadinya Revolusi yang ada para penguasa akan selalu menindas bangsa tersebut.
5. Ada faktor pemicu atau faktor momentum. Pada Revolusi Tunisia ada seorang tukang sayur yang membakar dirinya (do not do this at your home or other places) karena menuntut gerobak mata pencariannya yang disita oleh aparat Tunisia.

Baca juga : Twitter Revolution in North Africa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar pada blog ini